0
0
Fenomena para pemain game yang terlibat dalam iklan judi online kini semakin menarik perhatian dari masyarakat dan pemerintah. Beberapa nama besar dalam industri streaming diduga
secara terang-terangan mempromosikan situs judi online, bahkan ketika tampil dalam live stream di depan ratusan ribu hingga jutaan penonton. Mereka dianggap mudah terpengaruh dan
bisa terdorong untuk mencoba bermain di situs-situs tidak resmi yang iklannya muncul di media sosial para idolanya.
Taktik Promosi yang Disamarkan
Dalam banyak kasus, promosi dilakukan secara halus, seperti menyisipkan link ke situs judi dalam deskripsi video, menggunakan nama-nama samaran, atau bahkan mengklaim bahwa game yang dimainkan adalah simulasi belaka. Namun, sejumlah penonton jeli berhasil mengungkap bahwa beberapa game tersebut sebenarnya adalah bentuk judi terselubung, terutama game berbasis slot dan taruhan.
Beberapa streamer diketahui menerima bayaran tinggi dari pihak sponsor untuk mempromosikan situs-situs semacam ini. Praktik ini tidak hanya melanggar aturan platform streaming, tetapi juga berpotensi melanggar hukum di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Reaksi Publik dan Lembaga Terkait
Tagar seperti #StopPromosiJudi sempat menjadi trending di media sosial. Banyak warganet menuntut platform-platform seperti YouTube, TikTok, dan Twitch untuk mengambil langkah tegas terhadap akun-akun yang terbukti mempromosikan aktivitas judi online.
Di sisi lain, Kominfo sebagai regulator di Indonesia telah menegaskan bahwa segala bentuk promosi judi online, baik secara langsung maupun terselubung, adalah tindakan ilegal. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan platform digital dan aparat penegak hukum guna menindak tegas para pelaku.
Dampak Terhadap Generasi Muda
Pakar psikologi sosial menyatakan bahwa paparan terhadap konten promosi judi online bisa menimbulkan dampak serius bagi remaja. Selain mendorong perilaku konsumtif, hal ini juga berisiko menanamkan pemahaman yang salah bahwa perjudian adalah cara cepat untuk mendapatkan uang.
“Jika tidak dikontrol, hal ini bisa membentuk kebiasaan buruk sejak usia dini. Perlu edukasi digital yang lebih kuat dari keluarga dan sekolah,” ujar Dr. Sinta Ramadhani, psikolog dari Universitas Indonesia.
Ajakan untuk Bijak dalam Konsumsi Konten
Para pengguna internet, khususnya orang tua dan pendidik, diimbau untuk lebih aktif dalam mengawasi konten yang dikonsumsi anak-anak. Selain itu, penting untuk memverifikasi informasi dan konten sebelum percaya atau mengikuti anjuran dari tokoh digital. Sebagai bagian dari solusi, masyarakat juga diajak untuk melaporkan konten promosi judi online kepada pihak berwenang dan platform terkait agar segera ditindaklanjuti.
Kesimpulan:
Fenomena para streamer game yang mempromokan judi online memberi peringatan bahwa kemajuan dunia digital perlu diimbangi dengan pengetahuan media yang baik dan pengawasan yang ketat. Tanpa pengawasan, konten-konten berbahaya bisa menjadi pintu masuk bagi kerusakan moral generasi muda.
